TUGAS
Motivasi Kerja Sumber Daya Manusia Sektor Publik
Guna menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Dr. Selfi Budi H, M.Si
NIP : 197003222005011001
Disusun Oleh :
- Hikmatus Sya’diyah 180910201013
- Yusfan Ramadhan 180910201033
- Alief Adawiyah Ramadani 180910201046
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Bagaimana motivasi dari dalam dan luar diri pegawai? disertai contoh!
1. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena pengaruh dari luar individu. Motivasi ekstrinsik dapat berupa reward atau punishment dari orang lain yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Motivasi Ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan pengertian motivasi ekstrinsik berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar.
Misal : Pemberian motivasi pada kinerja seorang pegawai kantor yang diberikan imbalan berupa penghargaan bagi pegawai dengan kinerja yang baik dan hukuman bagi pegawai dengan kinerja yang buruk. Reward atau penghargaan dapat berupa pemberian bonus upah gaji, reward penghargaan karyawan terbaik sebagai bentuk apresiasi pada pegawai. Pemberian reward pada karyawan yang memiliki prestasi kerja baik akan berpengaruh pada kinerja suatu organisasi atau perusahaan. Peningkatan kualitas kerja akan memberi output yang diinginkan bagi perusahaan.
Motivasi berupa punishment atau hukuman dapat berupa ancaman bila kinerja pegawai buruk dengan ancaman akan diberikan surat peringatan hingga surat pemecatan. Hukuman yang diterima pegawai sebagai tindakan karena kinerjanya yang buruk. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan sehingga diberinya surat peringatan hingga pemecatan kerja apabila pegawai tersebut masih belum memperbaiki kinerjanya.
2. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang terbentuk di dalam diri saat kita melakukan sesuatu tanpa adanya reward dari lingkungan. Kita secara sederhana menikmati suatu aktivitas tertentu atau memandangnya sebagai sebuah kesempatan untuk mengeksplorasi, belajar, atau mengaktualisasikan potensi diri yang kita miliki (Coon & Mitterer, 2010). Motivasi Intriksik adalah motif-motif yang aktif dengan sendirinya dan tidak memerlukan dorongan dari luar, karena dalam diri setiap individu pada hakikatnya sudah memiliki dorongan dan kemauan untuk melakukan sesuatu. Terkadang yang menjadi permasalahan adalah kemauan itu akan muncul bila itu adalah kegiatan yang disukainya. Bila itu bukanlah yang disukainya, maka dorongan itu akan sulit sekali muncul sehingga membuat indivu malas melaksanakannya. Perlu diketahui bahwa individu yang memiliki motivasi instrik cenderung akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang lebih sukses bila dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki motivasi intrinsik.
Misalnya: Motivasi dalam diri pegawai dapat dilakukan dengan cara , niat dan ikhlas menjalankan pekerjaan yang sedang dijalani dengan sungguh-sungguh sehigga terciptanya kinerja yang maksimal tanpa danya paksaan, bersyukur terhadap tuhan telah memberikan pekerjaan yang sedang dijalankan, selalu ingat bahwa diluar sana banyak yang memeprlukan pekerjaan kita serta juga bergantung terhadap kinerja kita, selalu mengingat bahwa banyak manfaat yang kita berikan kepada orang lain yang membutuhkan, memberikan semanagat kepada diri sendiri dan orang lain sehingga dapat meningkatkan semua kineja pegawai bersama-sama.
Jansen H. Sinamo menyatakan bahwa motivasi dari dari etos kerja atau sikap yang muncul dari diri sendiri sebagai berikut pertama, denga cara mengangap bahwa semua pekerjaan adalah amanah yang diberikan seseorang dan juga tuhan sehingga bekerja harus disetai dengan sikap tanggung jawab. Kedua, kerja adalah rahmat yang diberikan oleh tuhan kepada kita sehingga dalam bekerja harus dengan tulus dan penuh rasa syukur. Ketiga, kerja adalah panggilan dimana bekerja harus dengan tuntas dan juga penuh dengan integritas yang tinggi. Keempat, kerja adalah aktualitas sehingga bekerja dengan keras dan penuh dengan semanagat. Kelima, kerja adalah ibadah sehingga terciptanya pekerjaan dengan serius dan juga penuh dengan rasa kecintaan. Keenam, kerja adalah adalah seni dengan begitu terciptanya pekerjaan yang cerdas dan penuh kreativitas. Ketujuh, kerja adalah kehormatan sehingga terciptanya pekerjaan yang tekun penuh kreativitas. Kedelapan, kerja dalah pelayanan sehingga terciptanya pekerjaan yang penuh pengambdian dengan kerendahan hati.
Dengan begitu diharapkan bahwa seseorang bekerja dalam memotivasi dalam diri sendiri dapat tercapai sebagaimana tujuan seseorang bekerja, mencoba hal-hal baru dan juga tantangan dalam pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan sempurna. Motivasi dalam diri sendiri juga dapat mempengaruhi kinerja dalam melakukan pekerjaan sehingga dengan adanya motivasi yang tinggi dan baik dalam diri juga diharpakan dalam bekerja secara maksimal , efektif dan efisien sehingga terciptanya tujuan dari suatu organisasi.
REFRENSI
https://www.wawasan-edukasi.web.id/2017/12/pengertian-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik.html (diakses pada tanggal 22 April 2020)
Risqi, Hidayah Babur, Chaerul Saleh dan Dewi Prihatini. 2016. Pengaruh Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik. Diakses dari http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/78345/HIDAYAH%20BABUR%20RISQI.pdf?sequence=1 (diakses pada tanggal 22 April 2020) .
Ersandi, Dessy. Motivasi Kerja Pegawai. Artikel DJKN. 2016.
Tog Indonesia. Membangkitkan Motivasi kerja Dari dalam Diri Anda, m.kumparan.com. 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar